Jumat, 11 Maret 2011

beberapa pengusaha sukses

1. Chairul Tanjung

Siapa yang tidak mengenal Chairul Tanjung, Pemilik Trans TV, Trans 7 dan Bank Mega ini merupakan nama yang berkibar dalam jejeran pengusaha sukses. Bisnisnya meliputi multimedia, keuangan dan properti. Dalam bidang properti, Chairul Tanjung berjaya dengan kepemilikan Bandung Super Mall di Bandung. Bahkan salah satu bisnis propertinya, Trans Studio Makassar diklaim sebagai arena indoor theme park terbesar di dunia.
Bisnis Chairul Tanjung dimulai sejak dia masih kuliah di kedokteran gigi UI. Seperti umumnya mahasiswa berbisnis, dia memulai bisnisnya dengan berjualan buku kuliah stensilan, usaha fotokopi dan kaos. Namun demikian prestasi akademisnya juga terbilang cemerlang. Chairul Tanjung tercatat sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional di tahun 80-an.

2. Purdi E. Chandra

Owner Grup Primagama ini adalah salah satu nama pengusaha sukses di Indonesia. Bisnisnya yang berawal dari usaha bimbingan belajar kini menggurita hingga merambah berbagai bidang usaha. Mulai dari pendidikan, restoran, biro perjalanan, kesehatan, telekomunikasi hingga properti. Konon Primagama sebagai holding company kini membawahi sekitar 20 anak perusahaan.
Purdi yang sempat kuliah di 4 fakultas pada 2 universitas di Jogja, mengakui dirinya tidak pernah lulus. Dia memutuskan drop out dari kuliah karena menganggap tidak mendapatkan apa-apa. Dengan kemauan keras dan tekad yang kuat, Purdi kini bahkan bisa mempekerjakan ratusan karyawan berpendidikan sarjana dan mahasiswa sebagai pengajar dan karyawan di perusahaannya.

3. Hendy Setiono

Mungkin tidak banyak yang mengenal salah satu nama pengusaha sukses di Indonesia, Hendy Setiono. Tapi mendengar kata kebab Turki, ingatan orang pasti akan langsung tertuju ke Kebab Turki Baba Rafi. Hendy Setiono adalah pendiri sekaligus pemilik waralaba Kebab Turki Baba Rafi. Sosok pengusaha muda ini memang fenomenal. Bahkan dia berhasil meraih banyak penghargaan sebagai pengusaha muda mandiri.
Sosok ulet dan pantang menyerah dapat Anda jadikan teladan dari Hendy Setiono. Bayangkan, di saat orang awam tidak banyak yang mengenal kuliner kebab, dia berani berusaha. Berbagai cara dia lakukan untuk mencari formula yang pas untuk kebab Turki yang dirintisnya. Usahanya tidak sia-sia, terbukti kini Kebab Turki Baba Rafi merambah seluruh pelosok nusantara dengan sistem waralaba. Bahkan kebab andalannya kini diikuti banyak pengusaha lain dengan nama berbeda.
Demikianlah 3 contoh nama pengusaha sukses di Indonesia. Banyak hal yang dapat Anda pelajari dari mereka. Kerja keras, pantang menyerah, ulet dalam menekuni bisnis yang sedang dirintis.
4. Jacob Oetama
Jacob Oetama merupakan sedikit dari sekian banyak profil pengusaha sukses Indonesia, yang meniti karir dari nol. Selain itu berbeda dengan kebanyakan para pengusaha muda jaman sekarang, yang meraih sukses karena nama besar orang tua atau kerabat. Sedangkan Jacob Oetama, meniti sukses tanpa memakai embel-embel nama besar kedua orang tua atau kerabatnya. Kesuksesan yang diraih oleh Jacob Oetama, murni merupakan hasil kerja kerasnya sebagai seorang pengusaha.
Siapa Jacob Oetama?
Jacob Oetama kecil, dilahirkan di kawasan Borobudur, Magelang pada tanggal 27 September 1931. Namun banyak yang menyatakan bahwa Jacob berasal dari Yogyakarta. Hal ini karena orang tua Jacob Oetama adalah seorang pensiunan guru dari sebuah sekolah yang berada di kawasan Sleman, Yogyakarta.
Masa SMA diselesaikan di Sekolah Seminari Yogyakarta. Pada masa itu, seorang lulusan SMA sudah bisa mengajar di sekolah setingkat SMP. Ini pula yang dilakukan Jacob Oetama, menjadi guru di SMP Mardiyuana, Cipanas Jawa Barat serta SMP Van Lith Jakarta.
Setelah memilki uang yang cukup, barulah Jacob menginjakkan kaki masuk ke dunia perguruan tinggi. Kampus yang dipilihnya adalah Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta, serta Fakultas Sosial Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Bersama P.K Ojong, Jacob Oetama pada tahun 1963 mendirikan majalah Intisari. Majalah ini berkiblat pada majalah Reader’s Digest yang berasal dari Amerika. Selanjutnya, kisah sukses Intisari dilanjutkan dengan mendirikan sebuah koran harian yang diberi nama Kompas. Hal ini terjadi pada tahun 1965, dimana pada masa itu, Indonesia sedang disibukkan oleh ancaman pemberontakan PKI.
Dari perkembangan Kompas inilah, kemudian berdirilah kelompok usaha Kompas Gramedia. Gramedia adalah nama yang digunakan untuk memberi label pada usaha toko buku. Hingga kini, Kelompok Kompas Gramedia di bawah kendali Jacob Oetama sudah melebarkan sayapnya di berbagai bidang usaha, termasuk di antaranya mengelola bisnis hotel serta sempat berkiprah di dunia jurnalitik pertelevisian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar